Tuesday, May 31, 2016

Adsense/Admob - Intensifikasi Lapak di Mbah Google (Bag 1)

Selamat pagi saudaraku, sahabat dan temen semua,Salam Super ... BAARAKALLAAH ...

Mengingat kembali pelajaran di SD tentang sawah dan hasil panennya, yang disebut intensifikasi adalah meningkatkan hasil panen tanpa memperluas sawah, yaitu dengan misalnya menggunakan bibit yang lebih unggul, metoda yang lebih bagus, dan pupuk yang lebih cocok. Sedangkan, ekstensifikasi adalah meningkatkan hasil dengan membuka lahan baru.

Beberapa waktu lalu, kita sudah bahas tentang ekstensifikasi di lapak Mbah Google kita yang ada di play store, yaitu dengan cara menambah jumlah aplikasi yang kita publish.

Sekarang, mari kita bahas tentang intensifikasi-nya. Yaitu, meningkatkan pendapatan/earning dari sebuah aplikasi yang sudah kita publish.

Catatan : sebuah aplikasi (gratis) akan menghasilkan earning, kalau di aplikasi itu ditanam modul iklan admob. Kalau tidak ada iklannya, aplikasi itu tetep bisa menghasilkan, misalnya dari pembelian item (di game biasanya), atau biaya berlangganan. Tetapi, yang kita diskusikan disini, hanya sebatas earning dari iklan admob.

Apa saja yang mempengaruhi earning sebuah aplikasi?


1) jumlah click iklan. Kalau iklan hanya muncul, tanpa diclick, kita belum akan mendapat apa-apa.
2) harga iklan yang di-click

Ilustrasinya adalah sebagai berikut :
click pertama, iklan yang berharga 200 (kita tidak pernah diberi tahu harga masing-masing iklan), click ke-2, iklan berharga 215, click ke-3 180, click ke-4 220, click ke-5 200, maka estimated earning kita adalah :
200 + 215 + 180 + 220 + 200 = 1015
jumlah click = 5
maka rata-rata perclick = 1015/5 = 203 ...
angka rata-rata ini biasa disebut sebagai CPC, Cost Per Click. Angka inilah yang diinfokan ke kita.
Jadi, CPC = earning / click ...

Kita bahas dulu apa yang mempengaruhi harga iklan.

Harga iklan dipengaruhi oleh keberanian si pemasang iklan. Jika si pemasang iklan berani bayar lebih mahal untuk iklannya, maka kita juga akan terima CPC untuk iklan itu lebih tinggi dibanding yang lain. Begitu juga sebaliknya.

Selain itu, harga iklan sangat dipengaruhi oleh (negara) asal iklan. Iklan di Indonesia, rata-rata jauh lebih murah dibanding iklan dari US. Hal itu berimbas ke CPC yang kita terima. CPC dari Taiwan, misalnya, bisa minimal 3x lebih besar dibanding rata-rata CPC iklan dari Indonesia. Dari US/Canada/Jepang, malah bisa lebih malah lagi, misalnya 20-30x.

Harga iklan bisa kita jadikan acuan untuk membuat aplikasi. Kita bisa saja menyasar pengguna dari negara lain, bukan dari Indonesia, dengan harapan CPC-nya besar. Tetapi untuk bahasan intensifikasi (artinya kita sudah punya aplikasi, maka harga iklan tidak menjadi komponen yang bisa kita atur/pilih). Iklan yang muncul, akan disesuaikan oleh Google dengan jenis aplikasi yang kita publish.

Pembahasan yang lebih menarik adalah pada jumlah click.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan jumlah click. Dan pada dasarnya, pembahasan intensifikasi adalah untuk meningkatkan jumlah click iklan di aplikasi kita.

Secara alami, jumlah click dipengaruhi oleh :
1) posisi/cara iklan tampil di aplikasi,
2) seberapa sering iklan muncul di aplikasi,
3) jumlah penggunaan aplikasi.

Iklan yang kita tampilkan di bagian tersembunyi, tentu lebih kecil kemungkinan di-click-nya dibanding iklan yang terlihat. Iklan yang tampilannya lebih kecil, lebih kecil juga kemungkinan di-click-nya dibanding iklan yang lebih besar.

Jadi, tips pertama adalah : letakkan iklan di posisi yang sekiranya menarik/mudah diclick oleh pemakai aplikasi kita. Pilih ukuran iklan yang paling pas dengan aplikasi kita. Serta sesuaikan waktu tampil/refresh iklan, sehingga user tidak bosan dengan iklan yang itu-itu saja. By default, iklan akan berganti secara otomatis setiap 60 detik (angka optimal menurut hasil survey Google).

Tetapi harap diingat juga, bahwa penempatan atau kemunculan iklan juga bisa membuat aplikasi kita dijauhi pemakai (sekali pakai, setelah itu gak mau pakai lagi). Gunakan diri kita sendiri sebagai acuan, kira-kira gimana sih iklan yang tidak menjengkelkan? Kalau seandainya, dikit-dikit muncul iklan yang menganggu, tentu kita tidak akan mau pakai lagi aplikasi seperti itu kan? Kita akan langsung cari aplikasi lain yang sejenis. Jadi ... tampilkan iklan dengan bijaksana, supaya user tidak kapok menggunakan aplikasi kita.

Dengan iklan yang mudah diakses dan tidak mengganggu kenyamanan pemakai aplikasi, langkah berikutnya adalah meningkatkan jumlah penggunaan aplikasi kita.

Jumlah penggunaan maksudnya, seberapa sering sih aplikasi kita dipakai. Lebih baik aplikasi kita hanya di-install oleh 10 orang, tetapi dipakai terus setiap hari selama 6 bulan (misalnya), dibanding aplikasi kita di-install oleh 200 orang, tetapi hanya digunakan sekali, setelah itu di-uninstall atau dianggurin.
10 orang, anggap aja pakai 1x sehari selama 6 bulan = 10 x 30 x 6 = 1800. Sedangkan 200 orang pakai 1x = 200.

Jadi ... kita harus membuat aplikasi yang kira-kira akan dipakai secara rutin, walaupun tidak selamanya, tetapi dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika aplikasi sudah terlanjur kita publish, maka kita harus memasukkan konten/materi/isi/fitur yang kira-kira bisa membuat pengguna rajin dan senang menggunakannya.

Bagaimana pun jumlah orang yang download/install sangat berpengaruh pada penggunaan aplikasi kita. Jadi, langkah apa yang bisa lakukan untuk meningkatkan jumlah download aplikasi kita?

Mari kita melihat ke diri kita sendiri ...
Kalau kita butuh aplikasi tertentu, apa yang akan kita lakukan?
Umumnya, kita akan search di play store, atau kita tau dari temen, dan langsung dikasih link-nya.

Untuk kasus search di playstore, yang akan kita lakukan adalah :
- masukkan keyword sesuai aplikasi yang dicari.
- liat list aplikasi yang keluar, kalau belum nemu yang sreg/cocok di mata, scroll-down beberapa kali sampai ada yang pas.

Pertanyaan mendasarnya adalah, seberapa jauh sih kita mau scroll-down sebelum memutuskan untuk mencoba install sebuah aplikasi? Mungkin hanya sekali atau dua kali saja. Sekali tampil, biasanya 20 aplikasi, jadi mungkin yang akan lihat untuk dipilih-piih adalah 20-60 aplikasi pertama sajau untuk keyword tertentu.

Itulah kuncinya ... aplikasi kita harus bisa masuk ke 60 besar aplikasi di playstore dengan keyword pencarian yang cukup populer (sesuai jenis aplikasi kita). Cukup populer itu misalnya, kalau kita sedang mencari aplikasi kalkulator, maka kita akan ketikkan "calculator" atau "kalkulator", atau mungkin "kalkulator grafik" "kalkulator scientific" ... bukan "calculator rizapn" misalnya. Keyword acuan haruslah kata yang banyak dipikirkan orang, bukan yang mengarah ke aplikasi kita secara spesifik.

Bagaimana caranya supaya bisa masuk ke 60 (atau okelah, 100) besar aplikasi, padahal kita baru saja publish?

Algoritma untuk mengurutkan aplikasi di list playstore (ranking) adalah rahasia google. Kalau kita cari di internet, trus ada yang bilang, bisa menaikkan ranking aplikasi kita di mesin pencari, itu adalah ikhtiar, usaha coba-coba, seperti yang sedang kita diskusikan saat ini. Tidak ada rumus yang 100% manjur. Kalau ada yang bilang 100% berhasil, sebaiknya jangan (langsung) percaya, apalagi kalau ujung-ujungnya disuruh bayar 

Untungnya, dari pengalaman saya selama ini, saya merasa bahwa google juga memberi kesempatan kepada aplikasi baru untuk bisa "segera" naik peringkat. Feeling saya, google menerapkan syarat yang lebih lunak untuk aplikasi baru supaya bisa duduk di peringkat atas, dibanding aplikasi yang lebih lama. Dan begitu usia aplikasi sudah cukup lama (> 1 bulan?), dia harus bertarung secara natural dengan semua aplikasi yang ada. Kemudahan hanya diberikan untuk aplikasi baru. Itulah yang harus kita manfaatkan.

Apa saja yang kira-kira bisa menaikkan peringkat aplikasi kita?
1) judul dan nama paket aplikasi
O iya ... seperti tulisan saya diatas, semua ini adalah ikhtiar, usaha, coba-coba, berdasarkan pengalaman selama ini, tidak ada jaminan bahwa inilah metode yang benar.

Jadi, kalau misalnya kita mau bikin aplikasi belajar menggambar, maka berilah judul "Belajar Menggambar" atau yang sejenis, JANGAN diberi judul "Koleksi Gambar" (misalnya), atau "Kumpulan Aplikasi Gambar RPN", atau malah "INDONESIA HEBAT" ... pilihlah judul yang menarik. Bayangkan bahwa barang kita akan dipajang di etalase berjajar dengan produk sejenis, trus sampulnya harus diberi judul. Itulah yang akan dilihat calon pemakai aplikasi ketika memilih aplikasi dari playstore.

Jangan buat judul yang terlalu panjang, misalnya "Kumpulan Cara Hebat Belajar Menggambar". Kenapa? Karena list playstore hanya akan menampilkan sekian karakter di awal saja. Kalau kepanjangan akan diganti tanda titik-titik ... jadinya, aplikasi kita hanya akan tertulis "Kumpulan Cara Hebat ..."
Kalau terpaksa menggunakan judul panjang, letakkan inti judulnya di depan, supaya tetap bisa terbaca walaupun dipotong.

(bersambung)
kita bahasa lanjutannya di tulisan berikut ya ... udah kepanjangan. Nanti yang baca bosen ... 

Salam Super Baarakallaah,Yakin Insya Allah Bisa !
rizapn@gmail.com

3 comments :

  1. Sip Pak RPN.
    Account admob apa harus terintegrasi dengan adsense juga ya pak?
    Kalau bisa request artikel ringan untuk coding level pemula (layout, komunikasi mobile dgn server, teknik anti reverse engineering).
    Maturnuwun Pak RPN.
    semoga sukses selalu

    ReplyDelete
  2. iya, admob nyambung ke adsense kita.
    moga2 nanti ada waktu untuk mbahas hal teknis seperti itu :)
    tapi, saya sendiri sebenarnya juga tidak pake pakem yang terlalu strict waktu bikin apps pertama buat publish di playstore, malah cenderung "asal jadi" :)

    ReplyDelete