Saudara, sahabat, dan teman,
Salam super, baarakallah ...
Salam super, baarakallah ...
Sekitar pertengahan tahun 2014, saya terlibat diskusi dengan Yusup Suparman, Wanda Herdana, dan Syamsu Rizal Al Fathir mengenai aplikasi Android. Waktu itu, saya tidak terlalu tertarik, "memandang sebelah mata", mendengar cerita temen-temen yang mulai asyik mainan apps Android. Dapet uangnya darimana? Dalam benak saya, tidak akan jauh berbeda dengan hasil yang pernah saya peroleh sewaktu rajin bikin apps Java untuk HP jadul (Siemens SL45). Beberapa apps saya dibeli oleh salah satu kantor Siemens di luar negeri. Lumayan memang, tetapi ya hanya berhenti sampai disitu saja ...
Setengah bertanya, temen-temen itu bilang, "kalau dari iklan Mas?"
Hah? iklan? Terus-terang, waktu itu saya, sama sekali tidak percaya bahwa kita bisa menghasilkan uang dari iklan di apps. Emangnya, siapa sih yang mau pencet iklan yang muncul? Lha wong kita aja, setiap kali ada iklan, pasti langsung di-close kan? Kalau pun dapet, paling berapa sih?
Hah? iklan? Terus-terang, waktu itu saya, sama sekali tidak percaya bahwa kita bisa menghasilkan uang dari iklan di apps. Emangnya, siapa sih yang mau pencet iklan yang muncul? Lha wong kita aja, setiap kali ada iklan, pasti langsung di-close kan? Kalau pun dapet, paling berapa sih?
Di sinilah pentingnya "contoh/bukti nyata" ...
Setelah diskusi itu, saya hanya mencoba sekali untuk running IDE Android (Eclipse), dan ndilalah lha kok ya pas "berat" rasanya (mungkin spek laptop yang saya pake kurang mumpuni). Akhirnya, saya pun sama sekali tak pernah sentuh lagi itu barang.
Sekitar Agustus 2015, saya kembali terlibat diskusi dengan temen-temen tadi. Bedanya dengan diskusi setahun yang lalu, kali ini, Yusup menyebutkan range angka yang sudah berhasil dia peroleh setiap bulan, dari iklan di semua apps-nya. Saya melongo mendengar angka yang dia sebutkan. Dalam hati, saya bilang, "Wow ... bisa segedhe itu ya?"
Akhirnya ... dengan semangat 45, saya googling, dan mencari-cari cara supaya bikin apps Android bisa ringan, walaupun pake laptop yang gak terlalu wow. Akhirnya, saya nemu cara untuk compile apps menggunakan command-line (ant).
Satu bulan lebih dikit saya habiskan waktu, untuk menghasilkan apps Android pertama yang (menurut saya) lumayan bisa dinikmati (https://play.google.com/store/apps/details…), yang akhirnya saya publish ke Google Play Store di akhir Agustus 2015, menggunakan bendera "Annisa Cipta Informatika" (saya ambil dari nama belakang anak saya, Nandyza Nur Annisa). Selanjutnya, saya tinggal copy-modify-compile "framework" yang sudah saya bangun itu, untuk menghasilkan semua apps lainnya.
Saya tergerak ... karena contoh nyata di hadapan saya. Kalau rajin, ini lho ... sudah ada yang berhasil mendapat penghasilan yang jauh melebihi bayangan saya tentang apps di playstore.
Alhamdulillah ...
Tiga bulan kemudian (22 November 2015), saya menerima gaji pertama dari google (earning hanya akan ditransfer kalau minimal sudah mencapai angka $100 atau 1.3jt). Dan alhamdulillah banget, earning bulan April 2016 (8 bulan setelah publish apps pertama) sudah 8 digit kalau di-rupiah-kan. Saat ini, saya sudah publish sekitar 10 apps di google playstore.
Saudara, sahabat, dan teman ...
Jika kita mampu melihat contoh(-contoh) nyata sebagai pemicu, pelecut, trigger, dan *bukan* sebagai "cerita sombong orang-orang yang (mulai) sukses", Insya Allah, kita bisa memetik nilai positif cerita tersebut. Mungkin saja, Tuhan sedang memberitahu kita, pintu rejeki lain, yang layak kita coba ...
Jika kita mampu melihat contoh(-contoh) nyata sebagai pemicu, pelecut, trigger, dan *bukan* sebagai "cerita sombong orang-orang yang (mulai) sukses", Insya Allah, kita bisa memetik nilai positif cerita tersebut. Mungkin saja, Tuhan sedang memberitahu kita, pintu rejeki lain, yang layak kita coba ...
Terakhir ...
Jika saya bisa, kenapa Anda tidak yakin bahwa Anda juga bisa?
Jika saya bisa, kenapa Anda tidak yakin bahwa Anda juga bisa?
BAARAKALLAH ...
No comments :
Post a Comment